Sabtu, 27 Juni 2015

True Story of Thariq bin Ziyad

Penakluk Andalusia
Perintis Islam di Eropa
Sang Orator Penggetar Jiwa
Jenderal yang Bersahaja


Siapa yang tidak kenal salah satu panglima terbesar dalam sejarah islam  merupakan prajurit Kerajaan Umawiyah (Bani Umayyah) dengan khotbahnya yang menggetarkan hati para pasukannya?
أَيُّهَا النَاسُ، أَيْنَ المَفَرُّ؟ البَحْـــرُ مِنْ وَرَائِكُمْ وَالعَدُوُّ أَمَامَكُمْ، فَلَيْسَ لَكُمْ وَاللهِ إِلاَّ الصِدْقَ وَالصَبْرَ.
“Hai Manusia' Tidak ada jalan untuk melarikan diri! Laut di belakang kalian, dan musuh di depan kalian: Demi Allah, tidak ada yang dapat kalian sekarang lakukan kecuali bersungguh-sungguh penuh keikhlasan dan kesabaran.”

    Dia adalah Thariq bin Ziyad seorang panglima yang menyempurnakan penaklukan Andalusia Setelah Musa bin Nushair membuka jalan pasukan Islam ke Eropa , Atas perintah Khalifah al-Walid bin Abdul Malik, Thariq membawa pasukan Islam menyeberangi selat Gibraltar menuju daratan Eropa dari sinilah sejarah bangsa Ifranji –sebutan untuk orang-orang Eropa- itu berubah.

Shibghah Gontory

Pentingnya IDENTITAS

 

“Sibghah…. Identitas…. Banyak orang lupa akan siapa dirinya, kemana, mau apa, dan untuk apa…”
    Salah satu dari petikan nilai hikmah yang sering kita dengar berulang-ulang dari kyai kita, Al-Ustadz Hasan Abdullah Sahal. Tentu ada maksud dari pengulangan kata-kata tersebut yang perlu kita telaah lebih dalam makna, penghayatan dan implikasinya dalam hidup sehari. Mengingat bangsa Indonesia yang sudah mulai melupakan jati dirinya dalam hidupnya, lupa akan budaya leluhurnya, lupa akan nilai-nilai sosialnya.
Mengingat pula di umurnya yang mendekati 1 abad ini, Pondok Modern Darussalam Gontor telah memasuki generasi ke-2, generasi pejuang, yang sedikit banyak ikut terkena dampak globalisasi dan penyakit keduniaan yang mengiringi datangnya generasi ke-3 dan ke-4 yang terus diwanti-wanti, penikmat bahkan penghancur. Tidak sedikit peradaban besar yang mewarnai sejarah dunia hancur oleh hilangnya nilai dan identitas diri. Romawi, Persia, Umawiyah, Abbasiyah, hingga Turki Usmani telah menjadi bukti sejarah akan pentingnya identitas diri.
Umat Islam sendiri yang menghadapi sekian musuh besar yang terorganisir sudah banyak yang mendapat intervensi dari
peradaban asing. Seringkali kita temui, sebagian dari kita terlihat sangat enggan, bahkan malu, untuk mengakui identitas diri seorang muslim. Maka seperti apakah identitas diri yang perlu kita pegang? Pertanyaan yang harus segera ditemukan jawabannya.

Fiqh: Tidur Khutbah Jum'at

Tanya-Jawab
Assalamu’alaikum ustadz, mau tanya, bagaimana hukumnya shalat jum’at orang yang tidur ketika khutbah jumat? Soalnya ngantuk ustad, abis capek paginya olahraga sama bersih-bersih rayon.
(Iqbal – 1B)
Jawaban:
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Itu memang hal yang menjadi dilema di pondok modern ini. Dimana kegiatan sangat diutamakan sebagai sarana pendidikan dibandingkan pengajaran di kelas. Tapi sebenarnya itu kembali kepada niat dan motivasi masing-masing individu. Orang-orang yang bermotivasi tinggi untuk tidak mengantuk, dipastikan tidak akan mengantuk, meski secapek apapun. Begitu juga, orang yang sudah tidur mulai pagi sebelum shalat Jum’at dan tidak punya motivasi untuk bangun, akan dipastikan tetap tidur saat khutbah Jum’at.

Tips Trik Hadapi Ujian

Melihat fenomena sekarang ini merupakan masa ujian, baik bagi mahasiswa maupun santri, maka kami memulainya dengan tema ini. Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di asrama baik dengan maupun tanpa PR (pekerjaan rumah). Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian: