Minggu, 28 Februari 2016

Belajar Photoshop dari Nol

Pernah gak terpukau dengan desain khas ala Gontor 2? Entah itu banner Harmony, poster, iklan, mading Gorda Pos, Majalah An-Nahdhah, banner ujian, depan kopel, dan lain sebagainya; pasti pernah terpikir, “kapan aku bisa desain seperti itu, ya?”. 

Mudah saja. Belajar. Tapi, belajar dimana??

Ya, menangkap kegelisahan itulah akhirnya ada juga orang yang mau berbaik hati berbagi pengetahuan untuk belajar photoshop dari nol sampai tingkat profesional. Hebatnya lagi, semuanya dilengkapi dengan langkah yang jelas dan gambar screenshot (jepretan monitor) yang sangat membantu. Dijamin deh, kalau bisa menyempatkan 1 jam per hari untuk belajar photoshop di DCC dengan situs ini, satu bulan sangat cukup untuk bisa mahir desain.

Di situs ini, tutorial photoshop dibagi beberapa kategori:
 1.    Tingkat Dasar
 2.    Tingkat Menengah
 3.    Tingkat Lanjutan
 4.    Edit Foto

Cara penyampaiannya pun unik. Kita tidak langsung berkenalan dengan istilah-istilah asing di photoshop, melainkan kita diajak membuat karya unik melalui studi kasus. Dari situlah, kita akan berkenalan dengan selection, Filter Gallery, Hue and Saturation, Levels, Layer Masking, Opacity, Layer Blending Options, dan lain-lain. 

Hehehe, bingung ya? Gak usah bingung, langsung saja menuju TKP:

Link>>  ilmuphotoshop.net

Berikut beberapa hasil dari belajar di situs ini.


Jumat, 26 Februari 2016

Grand Syaikh Al-Azhar: 50 Beasiswa Penuh per Tahun untuk Santri Gontor

GONTOR - Kedatangan Syaikhu-l-Azhar kali ini sungguh istimewa. Karena bertepatan dengan 90 tahun pondok modern, dimana kedatangannya adalah acara pembuka bagi serentetan acara besar lainnya.
    Beliau adalah Dr. Ahmad Muhammad Ahmad At-Tayyib, pemegang amanah sebagai Syaikhu-l-Azhar yang ke-48 menggantikan Muhammad Sayyid Tantawi selepas wafatnya tahun 2010. Doktor bidang akidah dan filsafat Islam ini menguasai 2 bahasa sekaligus, Prancis dan Inggris, dengan sangat baik. Karangan buku beliau sangat luas meliputi fiqh, syari’ah, dan tasawuf Islam.
    Sebelum menjabat sebagai Syaikhu-l-Azhar, ulama kelahiran 6 Januari 1946 ini menjabat sebagai rektor universitas Al-Azhar. Dalam pidato sambutannya, beliau mengaku pernah datang ke Gontor bersama Syaikhu-l-Azhar sebelumnya saat masih menjabat rektor.
    Berita gembira untuk segenap santri Pondok Modern datang dari beliau sebagai jawaban atas permintaan pimpinan pondok dalam sambutannya.
    “Saya putuskan sejak sekarang untuk mengkhususkan kepada santri Pondok Modern Darussalam Gontor 50 beasiswa setiap tahunnya. Saya minta untuk dibagi, setengah untuk calon mahasiswa dan lainnya untuk calon mahasiswi. Itu termasuk kuliah agama dan pengetahuan modern, seperti: arsitektur, apotek farmasi, kedokteran, dan lain-lain”, terang beliau di sela-sela sambutannya.
    Spontan, pimpinan pondok bertahmid dan mengucap takbir yang disambut bergema oleh seluruh hadirin. Air mata bahagia mengalir di pelupuk mata bapak pimpinan. Beliau bahkan menambahkan bahwa kuota beasiswa bisa saja dinaikkan menjadi 100 orang per tahun pada masa mendatang, biidznillah.
    Topik berlanjut kepada nasehat yang berisikan ajakan untuk berpegang dengan madzhab wasathiyah (moderat) dalam beragama. Karena kita tinggal di dunia dengan pengikut madhab lain, agama lain, bahkan ateis.
    Janganlah kita mudah mengkafirkan seorang yang shalat, membaca Al-Qur’an, dan menghadap kiblat yang sama dengan kita. Perbedaan adalah hal yang pasti terjadi. Beliau menegaskan untuk menghindari sifat ta’assub (fanatik) madhab dan berlebih-lebihan dalam beragama.

Pimpinan Pondok Modern Gontor Sambut Grand Syaikh Al-Azhar

Ustadz Hasan Sambut Syaikhu-l-Azhar
GONTOR - Hari Kamis pagi (25/02/2016) merupakan hari bersejarah bagi Pondok Modern Darussalam Gontor dengan kedatangan tamu agung Syaikhu-l-Azhar Dr. Ahmad Muhammad Ahmad At-Thayyib.
    Persiapan dimulai sejak pagi hingga meliburkan kegiatan akademis santri demi acara yang prima. Santri ikut berkecimpung dengan menjadi petugas keamanan dan juru parkir, membentuk pagar betis, memainkan marching band, hingga membentuk formasi barisan ala paskibraka di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM)
    Grand Syaikh beserta rombongan pengiring datang di BPPM pada pukul 10.15 tepat. Ulama yang mendapat gelar doktor honoris causa dari UIN Malang ini diiringi oleh menteri agama Lukman Hakim Saifuddin, Dr. Hasyim Muzadi, Dr. Quraish Shihab, dan duta besar Mesir untuk Indonesia Bahaudin Dasuki beserta rombongan ulama dan staf dari Mesir lainnya.
    Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Al-Ustadz Hasan Al-Hafidz dari surat Ar-Ra’d dari ayat 19 sampai 23. Selepasnya, lagu kebangsaan Indonesia dan Mesir pun bergema dengan suara hadirin memenuhi aula BPPM. Al-Ustadz Hasan Abdullah Sahal pun kemudian maju ke podium memberikan sambutannya.
    “Azhar bukan hanya milik Mesir saja. Azharmu juga Azhar kami. Mesirmu juga Mesir kami. Al-Azhar milik umat Islam seluruh alam”, tukas putra keenam dari KH Ahmad Sahal, salah satu pendiri pondok modern.
    Di samping itu, beliau juga memohon kepada Grand Syaikh untuk membuka pintu Al-Azhar seluas-luasnya kepada seluruh santri Pondok Modern untuk melanjutkan studinya. Karena Al-Azhar merupakan salah satu universitas Islam tertua dan bersejarah yang memiliki hubungan sangat kuat dengan Gontor.
    Beliau juga menegaskan peran Gontor selama 90 tahun terhadap pendidikan umat muslim Indonesia dengan manhaj wasathiy dalam bermadhab dan berpola pikir seperti Al-Azhar. Acara ini, menurut beliau, merupakan acara pertama yang membuka rentetan acara peringatan 90 tahun pondok yang telah berdiri sejak tahun 1926. (ah/4)

Senin, 22 Februari 2016

Pra-Cetak An-Nahdhah Edisi 14




MADUSARI - Sebentar lagi An-Nahdhah Magzine akan menerbitkan edisi 14 dengan beriota dan artikel terbaru tentang Gontor Dua.

Untuk edisi kali ini ada sesuatu yang beda, yaitu adanya pendaftaran ISBN (International Standard Book Number). Sehingga statusnya diakui dan resmi dengan codebar dari penyedia ISBN.

Gak sabar kan? Mau lihat bagaimana isinya? Kita intip untuk yang satu ini.