Minggu, 02 Agustus 2015

Kutukan Syiah terhadap Sahabat

Syi’ah, merupakan salah satu sekte dalam Islam. Sekte yang memiliki banyak hal-hal aneh, sehingga sebagian ulama menghukumi mereka ini telah keluar dari Islam. Di antara aqidah Syi’ah yang sangat penting dan menjadi kaidah tertinggi mereka ialah pengkafiran kepada seluruh sahabat kecuali beberapa orang, seperti ‘Ali, Fathimah, Hasan dan Husain dan beberapa sahabat lainnya. Dan yang sedikit ini pun, mereka tikam dengan kebohongan-kebohongan besar yang sukar dicari tandingannya. Yang pada hakikatnya, mereka pun telah mengkafirkan Ali Radhiyallahu ‘anhu dan ahli bait Radhiyallahu ‘anhum dengan cara yang berbeda ketika mereka mengkafirkan seluruh Sahabat.
 
    Siapakah yang lebih mereka kafirkan, Sahabatkah yang mereka tuduh telah menzhalimi ahlul bait, ataukah ‘Ali yang menurut mereka telah mengatakan bahwa dirinyalah yang telah menghidupkan dan mematikan?
 
    Inilah kaidah orang-orang Zindiq, yaitu: “Merendahkan sebagian, kemudian meninggikan sebagian yang lain dalam waktu yang bersamaan”. Mereka telah merendahkan para sahabat dengan caci-maki dan laknat. Mereka melawan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang banyak memuja para sahabat, di antaranya keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada mereka “Radhiallahu ‘anhum”. Kemudian dalam waktu yang bersamaan, mereka kafirkan juga ‘Ali dan ahlulbait dengan cara meninggikan mereka sampai kepada derajat ketuhanan!
 
    Sungguh tepat apa yang dikatakan oleh Syaikhul-Islâm Ibnu Taimiyyah rahimahullah, bahwa Syi’ah itu buatan kaum zindiq munafik, yang pada masa ‘Ali zhidup, beliau telah membakar sebagian dari mereka dan sebagian lagi melarikan diri dari pedang beliau.
 
    Di bawah ini, sedikit saya terangkan perkataan mereka terhadap para sahabat, yang dinukilkan dari kitab-kitab mereka sendiri.

1. Mereka mengatakan, bahwa para sahabat telah murtad sepeninggal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali tiga orang, yaitu: Miqdâd bin Aswad, Abu Dzar, dan Salmân al-Fârisi.

2. Mereka mengatakan, bahwa para sahabat adalah orang-orang kuffar, sesat, dan terlaknat karena memerangi ‘Ali dan mereka kekal di neraka.

3. Ni’matullah al-Jazâ-iri al-Mâjûsi mengatakan dalam kitabnya, al-Anwâru Nu’mâniyyah (2/244), “Imamiyyah mengatakan dengan nash yang terang atas imamahnya ‘Ali dan mereka telah mengkafirkan para sahabat.”

4. Muhammad Bâqir al Majlîsi mengatakan: “Aqidah kita tentang berlepas diri (al-barâ`) ialah: bahwa sesungguhnya kita berlepas diri dari empat orang berhala, yaitu: Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsmân, dan Mu’âwiyah. Dan dari empat orang perempuan, yaitu: ‘Aisyah, Hafshah, Hindun, dan Ummul-Hakam. Dan dari semua pendukung dan pengikut-pengikut mereka. Sesungguhnya mereka adalah sejelek-jelek makhluk Allah di permukaan bumi; dan sesungguhnya tidak sempurna iman kepada Allah dan Rasul-Nya dan (iman) kepada para imam, kecuali sesudah berlepas diri dari musuh-musuh mereka”.

5. Mereka mengatakan, bahwa Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Utsmân diadzab di neraka dengan sekeras-keras azab.

6. Mereka mengatakan, bahwa Abu Bakar dan ‘Umar adalah orang pertama yang masuk neraka bersama Iblis.

7. Bahkan mereka mengatakan, bahwa ‘Umar diadzab di neraka lebih keras dari iblis.

8. Penyusun kitab al-Anwârun-Nu’mâniyyah berkata: “Sesungguhnya setan dirantai dengan tujuh puluh rantai dari besi Jahannam, dan ia dibawa ke mahsyar (tempat berkumpul). Maka, setan melihat ada seorang laki-laki di depannya yang dibawa oleh Malaikat Adzab, dalam keadaan di lehernya ada seratus dua puluh rantai dari rantairantai Jahannam. Lalu, setan mendekat kepadanya dan ia bertanya (kepada orang itu): ‘Apakah gerangan yang telah diperbuat oleh orang celaka ini sehingga dia diadzab lebih dariku, padahal akulah yang menyesatkan makhluk dan membawa mereka kepada kebinasaan?’ Maka, ‘Umar menjawab pertanyaan setan itu: “Tidak ada sesuatu pun yang aku kerjakan selain sesungguhnya aku telah merampas khilâfah ‘Ali bin Abi Thâlib’.”
   
9. Telah berkata seorang Majusi lainnya, asy-Syirâzi, yang mereka namakan tanpa haq dengan “Ayatollah”: “Biarkanlah mereka (yakni Syi’ah) menjelaskan dengan setiap ketegasan, sesungguhnya Abu Bakr dan ‘Umar, keduanya tidak pernah beriman kepada Allah meskipun sekejap mata saja. Biarkanlah mereka (yakni Syi’ah) menjelaskan dengan setiap ketegasan, sesungguhnya ‘Aisyah seorang Khawârij, sedangkan Khawârij adalah kafir. Biarkanlah mereka (yakni Syi’ah) menjelaskan dengan setiap ketegasan, sesungguhnya ‘Utsman laknatullah dari Bani Umayyah, dan mereka adalah pohon yang terlaknat di dalam Al-Qur’ân.”
    Si Majusi ini sampai hari ini masih hidup dan sebagai salah seorang ulama mereka (baca: Syi’ah Râfidhah).

10.Al Kulaini di kitabnya, al-Kâfi, di bagian kitab “Raudhah” mengatakan: “Bahwa dua orang Syaikh (yang dimaksud oleh mereka adalah Abu Bakar dan ‘Umar) telah terpisah dari dunia ini (yakni mati) (dalam keadaan) tidak bertaubat dan tidak mengingat apa yang keduanya telah perbuat terhadap Amirul-Mukminin (yakni ‘Ali bin Abi Thâlib), maka atas keduanya laknat Allah dan malaikat dan manusia semuanya.”

11.Kemudian si Majusi yang bernama Ni’matullah al-Jazâ-iri di kitab al-Anwârun Nu’mâniyyah (2/111) mengatakan: “Telah dinukil di dalam riwayat-riwayat pertama –yakni riwayat Syi’ah- bahwa Abu Bakr bersama dengan Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan berhala yang biasa dia sembah pada zaman Jahiliyyah tergantung di lehernya tertutup oleh bajunya. Dan dia pun sujud –yakni di dalam shalat- sedangkan yang dia maksudkan adalah sujud kepada berhalanya itu sampai Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam mati, maka barulah mereka (yakni para sahabat di bawah pimpinan Abu Bakr) menyatakan (secara terang-terangan) apa yang ada di dalam hati-hati mereka.”
 
   Demikianlah, beberapa tuduhan keji erhadap para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah mendapatkan sanjungan dari Allah Azza wa Jalla. Semoga kian menyadarkan kaum muslimin akan tipu-daya dan kebusukan mereka. Wallahul-Hâdi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar